Indonesia menahan juara Piala teluk
Indonesia pulang dari Oman sambil tersenyum. Pasalnya, Charis Yulianto dan kawan-kawan bisa membawa satu poin menyusul hasil imbang 0-0 melawan tuan rumah pada laga perdana kualifikasi Piala Asia 2011, Senin (19/1).Pada pertandingan di Sultan Qaboos Sports Complex itu, tim Merah Putih terus mendapat serangan dari Oman. Namun tim besutan Benny Dollo ini mampu membendungnya berkat pertahanan berlapis yang diperagakan, membuat para pemain lawan frustrasi dan gagal memaksimalkan sejumlah peluang yang dimiliki.
Dengan demikian, Indonesia dan Oman yang tergabung di Grup harus berbagi satu angka. Hasil tersebut menjadi modal berharga bagi Indonesia sebelum kembali ke Tanah Air untuk mempersiapkan diri menghadapi tim favorit Australia, pada laga kedua yang berlangsung di Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Rabu (28/1).
Bermain di hadapan puluhan ribu suporternya, Oman yang baru saja menjuarai Piala Teluk setelah di final menang 6-5 atas Arab Saudi melalui adu penalti, tampil sangat agresif. Sejak peluit kick-off berbunyi, tim besutan Claude Le Roy tersebut langsung membombardir pertahanan Indonesia.
Namun berkat kerja keras dan semangat pantang menyerah, setiap serangan tuan rumah bisa digagalkan. Markus Horison yang berdiri di bawah mistar gawang Indonesia patut mendapat acungan jempol, karena kiper berkepala plontos tersebut melakukan sejumlah aksi gemilang untuk menggagalkan beberapa peluang Oman.
Sementara itu, Indonesia yang lebih berkonsentrasi pada pertahanan juga memiliki kesempatan mencetak gol. Peluang terbaik dimiliki Boaz Salossa yang lebih dulu melakukan aksi individu sebelum melepaskan tendangan melengkung dari luar kotak penalti. Beruntung, penjaga gawang Ali Al Habsi mampu mengantisipasi dan menepis bola keluar sehingga hanya melahirkan tendangan pojok.
Pada babak kedua, Oman tetap memegang kendali permainan. Tetapi, lagi-lagi kecemerlangan Markus membuat gawang Indonesia tak bisa bobol. Selain itu, penampilan impresif Haryono ikut memberikan andil yang sangat besar. Gelandang bertahan Persib Bandung tersebut kerab mematikan aliran bola dari lini tengah, sehingga Oman terpaksa bermain melebar atau melepaskan tendangan dari jarak jauh.
Meskipun bermain defensif, pada babak kedua Indonesia juga punya kesempatan emas untuk mencetak gol. Pada menit ke-75, Abdul Musafry yang masuk menggantikan Budi Sudarsono sempat membuat para pemain belakang Oman kelabakan.
Striker Persiba Balikpapan itu mampu melepaskan diri dari kepungan lawan sebelum melepaskan tendangan dengan kaki kiri. Bola meluncur ke sisi kanan gawang, tetapi bisa diblok Ali Al Habsi. Bambang Pamungkas yang berdiri di sektor kiri me-rebound si kulit bundar, tetapi Ali Al Habsi kembali menghalaunya sehingga hanya melahirkan tendangan pojok.
Setelah peluang itu, pertahanan Indonesia kembali mendapat ujian. Pada menit ke-80, Oman mendapat sebuah peluang bagus ketika Markus salah mengantisipasi umpan silang dari sektor kiri. Beruntung, sundulan Hassan Mudhaffar ke gawang yang sudah kosong tak tepat sasaran karena bola melenceng tipis di atas mistar gawang.
Lima menit berselang, giliran Isnan Ali yang jadi penyelamat karena dia bisa menghalau bola keluar. Waktu itu, Markus sudah kehilangan posisi sehingga hanya pasrah melihat si kulit bundar hasil sundulan pemain Oman meluncur ke sisi kiri bawah gawang.
Dalam sisa waktu pertandingan, Oman yang tampak frustrasi mengendurkan serangan. Alhasil, sampai dengan peluit panjang berbunyi skor tetap 0-0 sehingga kedua tim berbagi satu poin.
Ini menjadi hasil yang bagus bagi Indonesia yang meraih kemenangan 3-2 atas tim Liga Oman, Al Shabab, dalam pertandingan ujicoba pekan lalu. Dengan demikian, moral pemain lebih bagus untuk menghadapi Australia.
0 komentar:
Posting Komentar